SEKILAS INFO
  • 12-02-2025 | PENGUMUMAN KELULUSAN PPDBM T.A. 2025-2026 TANGGAL 12 FEBRUARI 2025 PUKUL 08.00 WIB
WAKTU :

Kegiatan P5P2RA dalam Konteks Moderasi Beragama

Posting 29-02-2024 13:16 | Dilihat : 1327x | Kategori : kurikulum

Oleh: Novita Angraini, S.Pd.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nadiem Anwar Makariem merilis Kurikulum Merdeka yang di dalamnya terdapat merdeka belajar. Merdeka belajar menekankan pada proyek yang dilakukan siswa. Sejalan dengan hal tersebut, diluncurkanlah P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Khusus untuk sekolah di bawah naungan Kementerian Agama, proyek ini dinamai P5P2RA (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin).

Sebagai sekolah yang telah melaksanakan Kurikulum Merdeka selama hampir dua tahun, untuk memenuhi program kegiatan P5P2RA, MTs N 1 Kota Tangerang telah melakukan kunjungan ke Masjid Kali Pasir dan Kelenteng Boen Tek Bio, pada Jumat, 16 Februari 2024. Hal tersebut sebagai wujud pembelajaran mengenal budaya kearifan lokal. Siswa mempelajari sejarah Kota Tangerang, salah satunya adalah mempelajari sejarah berdirinya Masjid Kali Pasir dan Kelenteng Boen Tek Bio yang telah menjadi cagar budaya. Kegiatan yang berlangsung singkat itu tentunya memberikan pengalaman baru bagi siswa MTs N 1 Kota Tangerang. Antusiasme siswa terlihat saat terjadi diskusi di kedua lokasi yang dikunjungi. Kegiatan kunjungan tersebut juga merupakan bentuk moderasi beragama yang sedang digalakkan Kementerian Agama.

Perbedaan adalah rahmat dan ketentuan dari Allah SWT. Hal ini diabadikan dalam Quran Surat Al Hujurat : 13 “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Moderasi beragama adalah prinsip yang mendorong dialog terbuka, toleransi, dan pemahaman antara individu atau kelompok yang berbeda keyakinan agama atau kepercayaan. Ini merupakan aspek penting dalam menjaga perdamaian dalam masyarakat yang multikultural. Melalui moderasi beragama, kita dapat memperkuat hubungan antarumat beragama, mencegah konflik, dan membangun kesepahaman bersama. Moderasi beragama yang dimuat secara tertulis dalam kurikulum merupakan penguatan kembali hal-hal yang telah dicontohkan oleh para pendiri bangsa. Lambang Negara Indonesia berupa Pancasila, merupakan hasil pemikiran yang menggambarkan kemajemukan. Penggagas lambang negara merupakan Sultan dari Pontianak bernama Abdul Hamid II (Muslim), namun mengambil inspirasi dari burung Garuda yang lekat dalam mitologi Hindu. Delapan helai ekor burung Garuda merupakan ide dari Melkias Agustinus Pellaupessy (Katolik) kemudian sketsa burung Garuda mendapat perbaikan dari Dirk Ruhl Jr. Orang Jerman ini seorang ahli semiotika dan ilmu arti lambang negara, dan diberi sentuhan akhir oleh Dullah, seorang pelukis istana. Itulah moderasi beragama yang telah dicontohkan para pendiri bangsa.

Berbagai pihak memberikan apresiasi baik terhadap jalannya kegiatan. Kepala Madrasah, Bapak Drs. H. Agus Salim memberikan dukungan dan ucapan terima kasih atas terlaksannya kegiatan tersebut, demi mendorong moderasi beragama. Tak kalah gembiranya, sambutan hangat juga dilontarkan oleh Ahmad Rizki, Ketua OSIS MTs N 1 Kota Tangerang yang merasa senang telah berkunjung ke Masjid Kali Pasir dan Kelenteng Boen Tek Bio. Rizki mengatakan bahwa ia dan teman-teman dapat belajar banyak tentang arti toleransi.

Melalui upaya moderasi beragama ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang inklusif dan damai di mana setiap individu dapat hidup dengan rasa aman dan dihormati, tanpa takut akan diskriminasi atau kekerasan atas dasar keyakinan agama atau kepercayaan mereka.

Akhir kata, semoga kegiatan yang dilakukan ini menjadi pemantik berbagai kegiatan sekolah lainnya yang dekat dan bermanfaat untuk warga sekolah dan juga masyarakat. Juga diharapkan mampu diterapkan siswa MTs N 1 Kota Tangerang, pada khususnya, baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan bermainnya.